Pages

Labels

Senin, 22 September 2014

Referensi ATP



TANAMANTEMBAKAU

A.   Mengenal tanaman tembakau
Tembakau umunya digunakan sebagai bahan rokok.
1.    Asal-usul
Pengembangan tembakau di pulau jawa dimulai sejak abad ke-17 oleh orang-orang portugis. Tanama tembakau termasuk golongan tanaman yang sangat disukai oleh masyarakat. Pada abad ke-18 tembakau menjadi bahan perdagangan terpenting sesudah beras di pasar Asia. 

B.   Syarat tumbuh
Tanaman tembakau merupakan tanaman tropis yang hidup pada rentang iklim yang luas. karena  responnya netral terhadap panjang hari,tanaman tembakau dapat tumbuh dari 60oLU-40oLS. Batas suhu minimum ,yaitu 15oC dan suhu maksimum 42oC. suhu ideal saat siang hari adalah 27oC. sejak tanaman tembakau ditanam hingga fase pemasakan daun diharapkan kondisinya kering.
            Tekstur tanah lapisan atas yang baik untuk tanaman tembakau adalah  lempung berpasir atau pasar  berlempung dengan subsoil liat berpasir. Selain itu,tanaman tembakau menghendaki tanah yang strukturnya baik,remah serta gembur, drainasenya baik,kisaran pH 6,0-7,5, dan memiliki daya pegang air yang baik.
1. Penyediaan bibit
Benih tembakau berukuran sangat kecil sehinggga bedengan yang digunakan untuk persemaian harus dibuat secermat mungkin. Lahan dicangkul 2-3 kali agar tanah cukup gembur dan cukup terkena sinar matahari dan angin. Kemudian,dibuat bedengan dengan tinggi 20-30 cm dan membujur ke arah utara-selatan. Panjang bedengan 5 cm dengan lebar 1 m. Bedengan diberi atap yang dibuat dari jerami,alang-alang,daun kelapa,atau plastik yang dapat dibuka dan dditutup. Tanah bedengan yang tidak subur perlu dipupuk. Pemupukan dilakukan 5 hari sebelum tabur benih.Pupuk yang diberikan berupa ZA sebanyak 700 g dan SP-36 sebanyak 350 g untuk tiap10 m2 bedengan.
Benih yang ditabur sekitar 2 g/10 m2 bedengan. penaburan dapat secara kering dicampur pasir atau abu dapur. Dalam proses perkecambahan< benih memerlkan cahaya. Oleh karena itu lapisan pasir yang digunakan untuk menutup benih jangan lebih dari 2 mm.
Penyiraman dapat dilakukan secara teratur pagi dan sore sejak benih ditabur. Setelah benih berumur 2-3 minggu, atap perlu dibuka saat pagi hari dan ditutup pada saat siang hari. Untuk menghindari penyakit rebah semai, bedengan disemprot menggunakan BB 0,5 – 1,5 % atau dengan fungsida lain, seperti Dithane dan Benlate. Penyemprotan dilakukan setelah bibit berumur 2-3 minggu dan diulangi seminggu sekali.
Bibit dapat dipindah setelah berumur 35-50 hari. Bedengan disiram agar mempermudah pencabutan bibit bersama akar – akarnya. Jarak pembibitan sekitar 1-1.5 meter jarak tanam, karena mempengaruhi perebutan unsur hara yang akan diserap oleh akar tembakau. Selain perebutan unsur hara, daun tembakau biasa bertabrakan jika jarak terlalu dekat dan dapat menghalangi penyerapan sinar matahari untuk proses fotosintesis tembakau tersebut.
2. Persiapan lahan
Pengolahan lahan dimulai dengan cara pembabatan jerami disawah atau pembabatan tunggul-tunggul pohon di tegalan. Pengolahan tanah dapat menggunakan bajak atau cangkul saat tanah masih cukup mangandung air. Tanah yang telah dibajak atau dicangkul langsung digulud dan siap ditanami. Penggulundan bertujuan agar tanaman tidak kelebihan air saat turun hujan serta memperkokoh tertancapnya tanaman dalam tanah.
Umumnya petani kurang intensif dalam pengolahan tanah. pengolahan tanah yang dalam disertai penggundulan yang tinggi,selain dapat menghindari pengaruh buruk kelebihan air,juga memberikan kondisi lingkungan yang sesuai untuk perkembangan akar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar