Pages

Labels

Rabu, 08 Oktober 2014

Tanaman Kopi



I.            PEMILIHAN TANAMAN KOPI ( Coffea sp.)
Tanaman kopi merupakan tanaman perkebunan yang dapat tumbuh dengan baik, pada berbagai daerah dengan berbagai ketinggian tempat. Untuk daerah dataran rendah sampai menengah dapat digunakan jenis kopi Rabusta, sedangkan pada dataran tinggi dapat digunakan jenis kopi Arabika. Kopi Arabika adalah jenis biji tertua dan merupakan yang paling banyak dibudidayakan, dan tanaman ini memerlukan waktu 6 - 9 bulan untuk menjadi biji yang matang. Sedangkan kopi Rabusta merupakan tanaman yang tumbuh pada ketinggian rendah, tahan pada kelembapan dan tahan terhadap penyakit dibandingkan kopi Arabika. Dan tanaman ini tidak bisa ditanam dilahan yang terbuka dan memerlukan tanaman pelindung, karena pada pertanaman kopi harus diusahakan tanaman pelindung, karena pertumbuhannya akan sangat lambat, warna kekuningan, tanaman cenderung tumbuh kerdil. Maka dari itu tanaman kopi memerlukan tanaman pelindung untuk mengurangi intensitas matahari yang sampai kanopi daun, karena tanaman ini tidak dapat tumbuh dengan baik apabila diusahan diareal terbuka. Beberapa jenis tanaman pelindung telah banyak dikenal oleh perkebunan kopi diantaranya adalah, tanaman gamal, lamtoro, dadap, suren dan sebagainya. Tanaman kopi juga dapat digunakan tanaman sela diantanya tanaman tahunan lainnya, yang dapat difungsikan sebagai tanaman pelindung seperti,  kayu manis,  karet,  kelapa, belimbing, dan lain-lain, dengan mengatur jarak dan sistem tanam yang digunakan untuk menenam tanaman kopi.
Sebaliknya apabila tanaman perlindungannya terlalu rimbun tanaman kopi akan mengalami pertumbuhan yang kurang baik  yang ditandai dengan daun berwarna hijau gelap, melebar dan lebih tipis dengan jumlah daunnya juga berkurang. Oleh karena itu dalam budidaya tanaman kopi penggunaan tanaman pelindung yang sesuai dengan kebutuhan sinar matahari, untuk tanaman kopi sangat diperlukan sehingga diperoleh pertumbuhan dan perkembangan yang baik.
A. Syarat Dan Kriteria Tanaman Kopi (Coffea sp.)
                Syarat dan kriteria kopi adalah sebagai berikut:
1.     Bibit yang akan ditanam dapat berasal dari biji (zaaling), pembiakan secara generatif.
2.     Sambungan atau stek, pembiakan secara vegetatif
3.     Pembiakan bibit tanaman kopi dari kultur jaringan


Aspek – aspek yang mencangkup tanaman kopi :
1. Cara memperoleh biji kopi
a. Dari kebun sendiri, biji diambil dari pohon yang telah diketahui mutunya. Pohon induk yang produksinya cukup tinggi, tahan terhadap nematoda, bubuk buah maupun bubuk batang atau kata lain yang tahan terhadap hama dan penyakit.
b.  Dari penelitian perkebunan, bersumber dari kebun  percobaan yang menghasilkan biji yang telah diuji keunggulannya.
2. Cara memilih dan memelihara biji kopi
           Buah yang dipungut adalah buah yang masak, kemudian dipilih yang baik, tidak cacat dan yang besarnya normal. Syarat buah / biji kopi yang akan dikerjakan sebagai berikut:
a.      Biji dikupas kulitnya, di injak-injak dengan kaki tetapi kulit tanduk tidak sampe lepas.
b.     Lendir yang melekat dibersihkan dengan tangan dicuci atau digosok permukaannya dengan abu dapur.
c.      Setelah bersih biji dikeringkan, dianginkan satu atau dua hari, tidak langsung terkena sinar matahari melainkan kering angin.
d.     Biji-biji yang sudah kering selanjutnya, diadakan pemilihan yang kedua kalinya. Jika biji kopi itu hampa dan bentuknya jelek. Harus disortasi tidak perlu disemaikan.
3.  Cara menyimpan biji kopi
           Biji-biji kopi yang telah dipilih dalam keadaan kering dapat terus disemaikan. Untuk menunggu musim persemaian yang tepat, biji dapat disimpan sementara waktu.
4. Lamanya penyimpanan biji kopi
           Penyimpanan biji kopi tidak terlalu lama, sebab jika terlalu lama daya tumbuhnya akan menurun atau akan habis sama sekali. Biji-biji kopi yang baru kemungkinan tumbuh 90-100% sedang yang disimpan sekitar 6 bulan daya tumbuhnya 60-70%. Sebaiknya penyimpanan jangan lebih dari 3 bulan, dan yang paling baik ialah bila penyimpanan itu dilakukan sekitar 2 bulan, penyimpanan dimasukkan kedalam ruangan yang gelap dan sejuk.
5.  Penaburan biji kopi
               Bibit kopi dapat ditanam setelah berumur 8-9 bulan, maka penaburan biji kopi dipersemaian harus memperhatikan rencana berikut:
a.      Kalau bibit ditanam sebagi zaailing maka baiklah bila biji itu ditaburkan pada bulan january- february dengan demikian kelak musim tanam tiba bibit sudah berumur 10-11 bulan.
b.     Kalau bibit akan ditanam sebagai sambungan, baiknya kalau bibit itu ditaburkan pada bulan agustus dan selanjutnya bibit dapat disambung pada umur 1 tahun.
   
II.          PEMBIBITAN

A.      Persemaian Biji Kopi (coffea sp.)
                     Persyaratan tempat penyemaian biji kopi sebagai berikut:
1.       Tanah sedapat mungkin dipilih yang agak datar, subur dan banyak mengandung bunga tanah.
2.       Dekat perumahan dan sumber air, agar memudahkan pengamatan dan pemeliharaan pada musim kemarau, terutama dalam melakukan penyiraman.
3.       Ada pohon pelindung agar dapat menahan terik matahari dan percikan air hujan yang lebat sehingga tidak merusak bibit.
4.       Terhindar dari bibit penyakit dan hama tempat-tempat yang akan dipergunakan sebagai persamaian.
                   Ada 2 jenis bibit kopi, yaitu bibit generatif dan bibit vegetatif. Bibit generatif diperoleh dengan cara menyemaikan benih. Benih ini boleh digunakan  jika berasal dari benih hasil persilangan pertama yang berasal dari perakaran benih terpercaya. Bibit vegetatif diperoleh dengan cara memperbanyak bagian tanaman selain benih, misalnya bibit cangkokan, okulasi atau stek, dan kultur jaringan. Bibit yang telah dibeli sebaiknya tidak langsung ditanam, bibit-bibit tersebut dipelihara terlebih dahulu selama 2-3 minggu, terutama bibit yang berasal dari kondisi lahan yang berbeda, tujuannya agar tanaman tersebut dapat beradaptasi di lapang sehingga mengurangi tingkat kematian saat penanaman.
               Biasanya penyemaian untuk bibit dilakukan pada bulan february-maret. Dengan demikian pertengahan bulan november-desember atau awal musim hujan, bibit sudah berumur 8-9 bulan dan siap ditanam di lapang. Bibit tersebut biasanya sudah memiliki 6-7 pasang daun dengan kondisi yang cukup kuat untuk dipindahkan.
               Untuk melakukan penyemaian, perlu menyiapkan bedengan yang dilengkapi atap agar bibit terlindungi dari hujan lebat dan tanah tidak cepat kering atap dibuat dari daun kelapa, jeramih atau alang-alang, setelah itu pasir / humus setebal 5 cm ditabur diatas tanah bedengan dan disiram oleh air secukupnya. Selanjutnya, benih-benih yang telah disediakan ditanam pada bedengan dengan jarak antar benih 3-4 cm dan jarak antar baris 5 cm, kemudian disiram hingga tanah menjadi lembab.
               Pemindahan bibit ke bedengan pembibitan dilakukan saat bibit semai sudah berumur 2-3 bulan. Pembibitan dapat dilakukan dibedengan tanah dipolibag. Seperti halnya penyemaian, pembibitan juga dilakukan di tempat yang teduh. Persiapan pembibitan dibedengan tanah hampir sama dengan penyiapan bedengan pada tahapan persamaian. Lubang tanam dibuat dengan menggunakan sendok tanah atau tugal, selanjutnya bibit semai (beserta tanah di sekitar akar) dipindahkan secara hati-hati dengan menggunakan sendok kedalam lubang tanam yang telah disediakan. Lubang kemudian ditutup menggunakan tanah dan disiram dengan air secukupnya agar agak memadat. Setelah 6 bulan dipembibitan, tanaman dipindahkan ke areal penanaman. Pada pembibitan menggunakan polibag, polibag diisi dengan tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1 hingga 3/4  bagian. Bibit ditanam kedalam media di dalam polibag, selanjutnya polibag-polibag tersebut diletakkan dibedengan secara berderet dengan jarak 30 cm x 30 cm dan disiram air secukupnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar