I.
PEMILIHAN
TANAMAN KOPI ( Coffea sp.)
Tanaman
kopi merupakan tanaman perkebunan yang dapat tumbuh dengan baik, pada
berbagai daerah dengan berbagai ketinggian tempat. Untuk daerah dataran rendah
sampai menengah dapat digunakan jenis kopi Rabusta, sedangkan pada dataran
tinggi dapat digunakan jenis kopi Arabika. Kopi Arabika adalah jenis biji
tertua dan merupakan yang paling banyak dibudidayakan, dan tanaman ini
memerlukan waktu 6 - 9 bulan untuk menjadi biji yang matang. Sedangkan kopi
Rabusta merupakan tanaman yang tumbuh pada ketinggian rendah, tahan pada
kelembapan dan tahan terhadap penyakit dibandingkan kopi Arabika. Dan tanaman
ini tidak bisa ditanam dilahan yang terbuka dan memerlukan tanaman pelindung,
karena pada pertanaman kopi harus diusahakan tanaman pelindung, karena
pertumbuhannya akan sangat lambat, warna kekuningan, tanaman
cenderung tumbuh kerdil. Maka dari itu tanaman kopi memerlukan tanaman
pelindung untuk mengurangi intensitas matahari yang sampai kanopi daun, karena
tanaman ini tidak dapat tumbuh dengan baik apabila diusahan diareal terbuka.
Beberapa jenis tanaman pelindung telah banyak dikenal oleh perkebunan kopi
diantaranya adalah, tanaman gamal, lamtoro, dadap, suren dan sebagainya.
Tanaman kopi juga dapat digunakan tanaman sela diantanya tanaman tahunan
lainnya, yang dapat difungsikan sebagai tanaman pelindung seperti, kayu manis,
karet, kelapa, belimbing, dan
lain-lain, dengan mengatur jarak dan sistem tanam yang digunakan untuk menenam
tanaman kopi.
Sebaliknya
apabila tanaman perlindungannya terlalu rimbun tanaman kopi akan mengalami
pertumbuhan yang kurang baik yang
ditandai dengan daun berwarna hijau gelap, melebar dan lebih tipis dengan
jumlah daunnya juga berkurang. Oleh karena itu dalam budidaya tanaman kopi
penggunaan tanaman pelindung yang sesuai dengan kebutuhan sinar matahari, untuk
tanaman kopi sangat diperlukan sehingga diperoleh pertumbuhan dan perkembangan
yang baik.
A. Syarat Dan Kriteria
Tanaman Kopi (Coffea sp.)
Syarat dan kriteria kopi adalah sebagai
berikut:
1.
Bibit yang akan ditanam dapat berasal dari biji
(zaaling), pembiakan secara generatif.
2.
Sambungan atau stek, pembiakan secara vegetatif
3.
Pembiakan bibit tanaman kopi dari kultur
jaringan
Aspek – aspek yang
mencangkup tanaman kopi :
1. Cara memperoleh biji
kopi
a. Dari kebun sendiri, biji diambil dari
pohon yang telah diketahui mutunya. Pohon induk yang produksinya cukup tinggi,
tahan terhadap nematoda, bubuk buah maupun bubuk batang atau kata lain yang
tahan terhadap hama dan penyakit.
b. Dari penelitian perkebunan, bersumber dari
kebun percobaan yang menghasilkan biji
yang telah diuji keunggulannya.
2. Cara memilih
dan memelihara biji kopi
Buah yang dipungut adalah buah yang
masak, kemudian dipilih yang baik, tidak cacat dan yang besarnya normal. Syarat
buah / biji kopi yang akan dikerjakan sebagai berikut:
a.
Biji dikupas kulitnya, di injak-injak dengan
kaki tetapi kulit tanduk tidak sampe lepas.
b.
Lendir yang melekat dibersihkan dengan tangan dicuci atau
digosok permukaannya dengan abu dapur.
c.
Setelah bersih biji dikeringkan, dianginkan
satu atau dua hari, tidak langsung terkena sinar matahari melainkan kering
angin.
d.
Biji-biji yang sudah kering selanjutnya,
diadakan pemilihan yang kedua kalinya. Jika biji kopi itu hampa dan bentuknya jelek.
Harus disortasi tidak perlu disemaikan.
3. Cara menyimpan biji kopi
Biji-biji kopi yang telah dipilih
dalam keadaan kering dapat terus disemaikan. Untuk menunggu musim persemaian
yang tepat, biji dapat disimpan sementara waktu.
4. Lamanya
penyimpanan biji kopi
Penyimpanan biji kopi tidak terlalu
lama, sebab jika terlalu lama daya tumbuhnya akan menurun atau akan habis sama
sekali. Biji-biji kopi yang baru kemungkinan tumbuh 90-100% sedang yang
disimpan sekitar 6 bulan daya tumbuhnya 60-70%. Sebaiknya penyimpanan jangan
lebih dari 3 bulan, dan yang paling baik ialah bila penyimpanan itu dilakukan
sekitar 2 bulan, penyimpanan dimasukkan kedalam ruangan yang gelap dan sejuk.
5. Penaburan biji kopi
Bibit kopi dapat ditanam setelah
berumur 8-9 bulan, maka penaburan biji kopi dipersemaian harus memperhatikan
rencana berikut:
a.
Kalau bibit ditanam sebagi zaailing maka baiklah
bila biji itu ditaburkan pada bulan january- february dengan demikian kelak
musim tanam tiba bibit sudah berumur 10-11 bulan.
b.
Kalau bibit akan ditanam sebagai sambungan,
baiknya kalau bibit itu ditaburkan pada bulan agustus dan selanjutnya bibit
dapat disambung pada umur 1 tahun.
II.
PEMBIBITAN
A.
Persemaian Biji Kopi (coffea sp.)
Persyaratan tempat
penyemaian biji kopi sebagai berikut:
1.
Tanah sedapat mungkin dipilih yang agak datar,
subur dan banyak mengandung bunga tanah.
2.
Dekat perumahan dan sumber air, agar memudahkan
pengamatan dan pemeliharaan pada musim kemarau, terutama dalam melakukan
penyiraman.
3.
Ada pohon pelindung agar dapat menahan terik
matahari dan percikan air hujan yang lebat sehingga tidak merusak bibit.
4.
Terhindar dari bibit penyakit dan hama
tempat-tempat yang akan dipergunakan sebagai persamaian.
Ada 2 jenis bibit kopi, yaitu
bibit generatif dan bibit vegetatif. Bibit generatif diperoleh dengan cara
menyemaikan benih. Benih ini boleh digunakan
jika berasal dari benih hasil persilangan
pertama yang berasal dari perakaran benih terpercaya. Bibit vegetatif diperoleh
dengan cara memperbanyak bagian tanaman selain benih, misalnya bibit cangkokan,
okulasi atau stek, dan kultur jaringan. Bibit yang telah dibeli sebaiknya tidak
langsung ditanam, bibit-bibit tersebut dipelihara terlebih dahulu selama 2-3
minggu, terutama bibit yang berasal dari kondisi lahan yang berbeda, tujuannya
agar tanaman tersebut dapat beradaptasi di lapang sehingga mengurangi tingkat
kematian saat penanaman.
Biasanya penyemaian untuk bibit
dilakukan pada bulan february-maret. Dengan demikian pertengahan bulan
november-desember atau awal musim hujan, bibit sudah berumur 8-9 bulan dan siap
ditanam di lapang. Bibit tersebut biasanya sudah memiliki
6-7 pasang daun dengan kondisi yang cukup kuat untuk dipindahkan.
Untuk melakukan penyemaian, perlu
menyiapkan bedengan yang dilengkapi atap agar bibit terlindungi dari hujan
lebat dan tanah tidak cepat kering atap dibuat dari daun kelapa, jeramih atau
alang-alang, setelah itu pasir / humus setebal 5 cm ditabur diatas tanah
bedengan dan disiram oleh air secukupnya. Selanjutnya, benih-benih yang telah
disediakan ditanam pada bedengan dengan jarak antar benih 3-4 cm dan jarak
antar baris 5 cm, kemudian disiram hingga tanah menjadi lembab.
Pemindahan bibit ke bedengan
pembibitan dilakukan saat bibit semai sudah berumur 2-3 bulan. Pembibitan dapat
dilakukan dibedengan tanah dipolibag. Seperti halnya penyemaian, pembibitan
juga dilakukan di tempat yang teduh. Persiapan pembibitan dibedengan tanah
hampir sama dengan penyiapan bedengan pada tahapan persamaian. Lubang tanam
dibuat dengan menggunakan sendok tanah atau tugal, selanjutnya bibit semai
(beserta tanah di sekitar akar) dipindahkan secara hati-hati dengan menggunakan
sendok kedalam lubang tanam yang telah disediakan. Lubang kemudian ditutup
menggunakan tanah dan disiram dengan air secukupnya agar agak memadat. Setelah
6 bulan dipembibitan, tanaman dipindahkan ke areal penanaman. Pada pembibitan
menggunakan polibag, polibag diisi dengan tanah dan pupuk kandang dengan
perbandingan 1 : 1 hingga 3/4 bagian.
Bibit ditanam kedalam media di dalam polibag, selanjutnya polibag-polibag
tersebut diletakkan dibedengan secara berderet dengan jarak 30 cm x 30 cm dan
disiram air secukupnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar