CENGKIH
A. Mengenal
tanaman cengkih
Tanaman cengkih dapat populer di indonesia.
1.
Asal-usul
Ada beberapa pendapat mengenai negara asal cengkih.Pendapat yang pertama
menyebutkan bahwa cengkih berasal dari Filipina.Namun,ada
juga yang menyebutkan cengkih berasal dari pulau Makian di Maluku Utara.Selain
dari maluku,cengkih beresal dari Papua.Sampai abad ke-18,hanya maluku
satu-satunya daerah penghasil cengkih.
Tahun
1769,bibit cengkih diselundupkan oleh seorang Kapten dari Prancis
ke Zanzibar,pemba,dan Madagaskar.Tipe cengkih yang dikenal sebagai tipe
zanzibar sebenarnya berasal dari indonesia.sejak berkembangnya industri rokok kretek
tahun 1930-an indonesia berubah menjadi pengimpor,bahkan pengimpor cengkih yang
terbesar.
1.
Manfaat
Minyak dari hasil sulingan serbuk kuntum
cengkih kering dapat digunakan sebagai
bahan baku industri farmasi, penyedap masakan, dan wangi – wangian. Selain
bunganya, daun cengkih dapat dimanfaatkan sebagai minyak.
B.
Syarat tumbuh
Tanaman cengkih dapat tumbuh pada daerah yang terletak
antara 20oLU dan 20oLS dengan suhu udara rata-rata antara 21o_35o
c.ketinggian tempat ideal untuk tanaman
cengkih adalah 200-300m dpl. Tanaman cengkih menghendaki iklim dengan curah
hujan yang meranta sepanjang tahun. Pada bulan kering, tanaman cengkih
menghendaki curah hujan 60-80 mm/bulan. Dengan kata lain tanaman cengkih
menghendaki bulan basah 9 bulan dan
bulan kering 3 bulan dengan curah hujan tahunan berkisar 2.000-3.500 mm per
tahun. Tingkat keasaman tanah (pH) yang sesuai untung tanaman ini yaitu 5,5-6,5. Lahan yang dipilih untuk
tanaman cengkih sebaiknya bertopografi agak miring supaya air bisa mengalir lancar
dan tidak menggenang. Masalah drainase dapat diatasi dengan dibuatnya rorak
atau got angin. Rorak ini berguna untuk menghambat lepasnya air hujan dan menampung larutan tanah halus serta untuk
menimbun pupuk hijau serta sisa-sisa tanaman yang lain.
C.
Budi daya
tanaman cengkih dapat tumbuh
baik di indonesia. berikut ini adalah uraian tahapan dalam budidaya cengkih.
1. penyedian
bibit
Umumnya tanaman cengkih diperbanyak melalui
biji. Biji tersebut disemaikan terlebih dahulu sebelum ditanam di lahan. Penyemaian
dimulai dengan persiapan tempat pembibitan,yaitu pengolahan lahan dan pembuatan
bedengan. bedengan di buat dengan tinggi sekitar 30-50 cm dari permukaan
tanah. Lebar bedengan 1,5-2 m dengan panjang disesuaikan dengan lahan yang ada
untuk tempat persemaian serta kebutuhan bibit. Tempat pembibitan perlu diberi
naungan untuk melindungidari teriknya matahari serta terpaan air terjun secara
langsung. Tujuannya agar bedengan tidak rusak dan menghindari terlalu tingginya
laju transpirasi.
Penanaman benih dilakukan dengan jarak tanam 20cmX20cm untuk
pemindahan umur 1 tahun. Sementara itu,untuk pemindahan umur 2 tahun di gunakan
jarak tanam 30 cm x 30 cm. Media yang di gunakan untuk menyemai harus gembur,bebas
dari penyakit, dan tetap lembap. Bibit tanaman cengkih mulai di pindah kekebun
jika tinggi tanaman telah mencapai minimal 60 cm untuk umur setahun,sedangkan
yang berumur dua tahun telah mencapai 125-150cm.
Cara lain persiapan bibit adalah menyemaikan
benih di bedengan sampai umur 3-4 bulan. Selanjutnya,benih dipindah ke polibag
untuk di pelihara di kebun pembibitan hingga berumur 1-2 tahun. Jarak
antar polibag bekisar 60 cm x 60 cm
sampai 80 cm x 80 cm.
Pebanyakan tanaman cengkih secara vegetatif belum pernah
memperlihatkan hasil yang memuaskan. Hal ini kemungkinan karena pohonnya yang
rimbun dan perakaran yang kurang kuat. Sehingga kurang tahan jika ada angin
yang terlalu besar.
2. Persiapan
Lahan
Lahan
harus sudah di siapkan minimal 6 bulan sebelum tanam. Tahap persiapan lahan di
mulai dengan land clearing,yaitu pembersihan lahan dari pepohonan dan
semak-semak. Untuk penanaman tanam cengkih,tidak perlu pembajakan dan
penggaruan,cukup menggali tanah ajir. Ajir merupakan sebagai tanda jarak tanam.
Jika kemiringan agak curam,lahan harus dibuat teras bangku (bentuk seperti
kursi). Untuk kemiringan landai,dibuat teras gundulan.
Lubang
tanam dibuat 3-6 bulan sebelum tanam. Tujuannya untuk memperbaiki struktur tanah,menghilangkan
senyawa yang beracun,dan membunuh bibit penyakit. Lubang dibuat berukuran 0,8 m
x 0,8 m x 0,8 m. Di antara lubang tanam di buat
parit- parit drainase untuk mencegah air tergenang. Tanah galian di bagi
2,yaitu tanah bagian atas (top soil) dan bawah (subsoil). Tiga samapi empat
minggu sebelum tanam,tanah bagian atas dimasukkan kedalam lubang sementara itu
tanah bagian bawah di campur dahulu dengan 5-10 kg pupuk kandang atau kompos
yang sudah jadi dan 150-200 g dolomit,lalu dimasukkan kedalam lubang-lubang
yang sudah di timbun media tanam di tandai dengan bambu untuk mememudhkan
mencarinya sewaktu akan menanam. Untuk tanah yang pH-nya kurang dari 5-5
disarankan diberi kapur pertanian sebanyaknya 0,4-1 kg per pohon dan di ulang
setiap 2-3 tahun. Penanaman tanaman cengkih dapat di beri tanaman pelindung
seperti Elemingia sp dan moghania macrrophyla. Tujuan untuk mengurangi erosi.
Tanaman Kapas
Tanaman kapas sudah ada sejak ribuan tahun lalu, buktinya
negara India telah melakukan budidaya kapas sejak 5000 tahun yang lalu.Tanaman
ini semakin dikenal dan berkembang sampai ke negara China, selanjunya
pengembangan tanaman kapas secara intensif dapat kita jumpai di benua Amerika.
Kapas adalah tanaman serat dari genus
"Gossypium".di produksi untuk kebutuhan industri atau tekstil,
seartnya dapat dijadikan sebagai benang, bahandasar baju, kapas rumah sakit dan
lain-lain.
Kapas mulai dikembangkan di Indonesia pada masa penjajahan
negara Belanda, pada masa itu rakyat Indonesia dituntut kerja paksa untuk
budidaya tanaman kapas.Setelah belanda pergi, program ini dilanjutkan oleh
penjajah Jepang.Pengembangan areal tanaman kapas dilanjutkan sampai saat ini.
A.
Klasifikasi
Tanaman Kapas
Klasifikasi kapas menurut Hill et al. (1960) dan Heyne
(1988) adalah:
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Angiospermae
Subkelas : Dicotyledonae
Ordo : Malvales
Famili : Malvaceae
Genus : Gossypium
Spesies : Gossypium sp
Kelas : Angiospermae
Subkelas : Dicotyledonae
Ordo : Malvales
Famili : Malvaceae
Genus : Gossypium
Spesies : Gossypium sp
B. Syarat Tumbuh
Pada musim-musim tertentu tanaman
kapas sangat tidak menyukai keadaan yang terlalu basah atau terlalu
kering.Selama pertumbuhan vegetatif memerlukan hujan sedikit.Lebih baik jika
hujan itu terjadi pada malam hari dan pada siang hari mendapat sinar matahari
sepenuhnya.Pada waktu buah masak (merekah), perlu keadaan lebih
kering.Perubahan dari musim kering mendadak ke hujan lebat dapat menyebabkan
rebahnya pohon.
Kapas yang umurnya kurang dari 1
(satu) tahun menghendaki curah hujan rata-rata 1500-1800 mm/tahun.Sebaiknya
tanaman kapas ditanam di tanah datar, dan cocok pada ketinggian 10-150 mdpl.
Selama masa pertumbuhan hendaknya suhunya sama. Pada suhu dibawah 15oC
tumbuhnya lambat.Pertumbuhan yang optimal menghendaki suhu rata – rata 25 – 28oC
dengan kelembaban 70%.
Penyinaran matahari juga merupakan
aspek penting untukpertumbuhan/perkembangan tanaman kapas, dari tanaman muda
hingga berbunga penuh. Kurangnya penyinaran sinar matahari akan memperlambat
masaknya buah dan tuanya buah tidak serempak. Pada musim yang tepat dimana
sinar matahari memenuhi syarat tumbuh kapas, kemasakan buah bisa mencapai
70-90%.Kekeringan tanah dengan angin yang sedang, agak merugikan tanaman
kapas.Tetapi angin yang membawa uap air, bagus untuk pertumbuhan kapas.
ISI PEMBAHASAN
1. PEMBIBITAN
A. Persyaratan Benih
- benih kapas dapat diperoleh dari biji atau dari plantlet,
- benih berasal dari tanaman yang sehat atau varietas unggul
- memilih buah kapas yang sudah tua, sehat, dan tidak cacat,
- warna kulit buah kecoklatan dan kering.
B. Peyemaian Bibit dalam Polybag
a. Pembuatan Media Semai
Media dapat dibuat dengan mencampurkan tanah, pasir, dan
pupuk kandang atau kompos dengan perbandingan 1:1:1, atau dapat juga dengan
campuran tanah, pupuk kandang, pupuk buatan seperti NPK dengan perbandingan
2:2:1. selanjutnya campuran tersebut dimasukkan ke dalam media polybag ukuran
10x15cm kira-kira 3/4 bagian. selanjutnya disiram dan di biarkanselama 24 jam.
b. Cara dan Waktu
Penyemaian
Benih kapas yang akan dismaikan,
sebaiknya direndam dengan air selama 2-4 jam. Kemudian benih disemaikan pada
media tanam yang telah di sediakan, benih disemai dalam posisi tegak dan ujung
calon akarnya menghadap ke bawah.Selanjutnya benih didtup dengan campuran abu
sekam dan tanah dengan perbandingan 2:1 agar calon batang mudah menembus ke
permukaan.Sebaiknya benih disiapkan lebih, sebagai cadangan untuk
penyulaman.Benih disimpan di tempat yang teduh.
c. Penyiraman
Bibit di persemaian disiram setiap pagi hari, mulai dari kecambah belum muncul sampai bibit muncul ke permukaan tanah. Untuk penyiraman, dapat menggunakan tangki semprot atau bisa dengan menggunakan timba air. Penyiraman dilakukan dengan hati-hati agar tidak mengikis tanah dalam media semai. Apabila daun sejati telah keluar, penyiraman bibit dilakukan setiap pagi dan sore hari agar bibit tidak mengalami kekeringan.
Bibit di persemaian disiram setiap pagi hari, mulai dari kecambah belum muncul sampai bibit muncul ke permukaan tanah. Untuk penyiraman, dapat menggunakan tangki semprot atau bisa dengan menggunakan timba air. Penyiraman dilakukan dengan hati-hati agar tidak mengikis tanah dalam media semai. Apabila daun sejati telah keluar, penyiraman bibit dilakukan setiap pagi dan sore hari agar bibit tidak mengalami kekeringan.
d. Pemupukan
Untuk pertumbuhan vegetatif bibit dapat dipacu dengan penyemprotan ppuk daun yang mengandung unsur Nitrogen (N) tinggi. Pemupukan dengan pupuk daun cukup dilakukan satu kali saja, yaitu pada saat umur bibit 7-9 HSS dengan konsenterasi 1,0-1,5/liter air. Pupuk akar berupa pupuk kandang atau pupuk buatan tidak perlu ditambahkan selama pembibitan karena pupuk akar yang diberikan pada media semai sudah mencukupi.
Untuk pertumbuhan vegetatif bibit dapat dipacu dengan penyemprotan ppuk daun yang mengandung unsur Nitrogen (N) tinggi. Pemupukan dengan pupuk daun cukup dilakukan satu kali saja, yaitu pada saat umur bibit 7-9 HSS dengan konsenterasi 1,0-1,5/liter air. Pupuk akar berupa pupuk kandang atau pupuk buatan tidak perlu ditambahkan selama pembibitan karena pupuk akar yang diberikan pada media semai sudah mencukupi.
e. Pemberian Pestisida
Pada masa pembibitan, penyemprotan
pestisida dilakukan apabiala dianggap perlu. Konsentrasi penuh akan menyebabkan
daun-daun seperti terbakar (plasmolisis). Penyemprotan ini dilakukan terutama
pada saat 2-3 hari sebelum bibit dipindahkan ke lapangan.
f. Pemindahan Bibit
Bibit kapas dipindahkan ke lapangan
apabila sudah berdaun 4-5 helai. Cara pemindahan tidak berbeda dengan cara
pemindahan tanaman lain, yaitu kantong plastik dilepas secara hati-hati,
selanjutnya bibit serta tantahnya di taman pada lubang-lubang yang telah
disiapkan.
1. PENGOLAHAN MEDIA TANAM
A. Pengolahan Tanah Di Lahan Sawah Irigasi
1.
Membuat saluran irigasi dan drainase
untuk dapat mengalirkan air di sekitar persawahan.
2.
Pembajakan lahan sedalam 30-40 cm,
dapat dilakukan dengan menggunakan traktor, lalu dihaluskan dengan cangkul.
Lahan dibiarkan selama 1 minggu.
3.
Penggemburan tanah, dilakukan untuk
mendapatkan struktur tanah yang baik, selanjutkan diratakan dan dibiarkan lagi selama
1 minggu.
4.
Bila pH tanah kuang dari 5,5 maka
perlu pengapuran, pengapuran ilakukan dengan menebar langsung di atas permukaan
tanah, lalu ditutupi dengan tanah dan dibiarkan selama 15 hari.
B. Pengolaha tanah di lahan tegalan atau sawah tadah hujan
1.
Pembajakan denagn traktor,
sebelumnya dialiri air terlebih dahulu dan didiamkan selama 1 hari.
2.
Pembersihan lahan dari gulma di
lahan tersebut.
3.
pembuatan bedengan atau pada lahan
miring dibuat terastering.
4.
selajutnya sama seperti kegiatan
pada lahan sawah
2. TEKNIK PENANAMAN
A. Penentuan pola Tanan
Pola datam dapat dilakukan dengan cara monokultur maupn
tumpang sari dengan tanaman jenis kacang-kacangan.Tumpang sari dilakukan bila
diinginkan lebih dari satu jenis tanaman yang dipanen.
B. Pembuatan Lubang dan Jarak Tanam
Pembuatan lubangdapat dilakukan dengan menggunakan cangkul
yaitu menggali sedalam kurang lebih 10-20 cm dan luas lubang kira-kira 10 x 10
cm. Selanjutnya penentuan jarak taman, jarak tanam disesuaikan dengan tingkat
kesuburan tanah. Pada lahan yang kurang subur, jarak tanam yang dianjurkan
yaitu sekitar 80 x 30 cm, dimaksudkan agar menekan pertumbuhan gulma dan tidak
terjadi persaingan antar tanaman. Sedangkan pada tanah yang subur, jarak tanam
dianjurkan tidak terlalu rapat yaitu sekitar 100 x30 cm, karena pada tanah yang
subur ini tanaman akan cepat tumbuh besar.
C. Cara dan Waktu Penanaman
Penanaman sebaiknya dilakukan pada
sore hari pada saat cuaca sejuk dan tidak panas, ini bertujuan agar bibit mudah
beradaptasi dengan lingkungan baru.
Penaman dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:
Penaman dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:
a.
mengumpulkan bibit pada suatu
tempat, yang teduh.
b.
mengambil bibit satu persatu untuk
ditanam.
c.
cara penanaman yaitu merobek dan
membuang polybag dengan hati-hati, jangan sampai merusak perakaran bibit.
d.
memasukkan bibit ke dalam lubang tanam
yang telah disediakan.
e.
kemudian ditimbun kembali dengan
tanah bekas galian lubang.
f.
penyiraman perdana bibit di
lapangan, semuanya dilakukan denagn hati-hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar