Pages

Labels

Minggu, 05 Oktober 2014

Referensi ATP (Cengkih & Kapas)



CENGKIH
A.   Mengenal tanaman cengkih
Tanaman cengkih dapat populer di indonesia.
1.     Asal-usul
          Ada beberapa pendapat mengenai  negara asal cengkih.Pendapat yang pertama menyebutkan bahwa cengkih  berasal dari Filipina.Namun,ada juga yang menyebutkan cengkih berasal dari pulau Makian di Maluku Utara.Selain dari maluku,cengkih beresal dari Papua.Sampai abad ke-18,hanya maluku satu-satunya  daerah penghasil cengkih.
          Tahun 1769,bibit cengkih diselundupkan oleh seorang Kapten  dari Prancis  ke Zanzibar,pemba,dan Madagaskar.Tipe cengkih yang dikenal sebagai tipe zanzibar sebenarnya berasal dari indonesia.sejak berkembangnya industri rokok kretek tahun 1930-an indonesia berubah menjadi pengimpor,bahkan pengimpor cengkih yang terbesar.
         
1.      Manfaat
      Minyak dari hasil sulingan serbuk kuntum cengkih kering dapat  digunakan sebagai bahan baku industri farmasi, penyedap masakan, dan wangi – wangian. Selain bunganya, daun cengkih dapat dimanfaatkan sebagai minyak.
B.   Syarat tumbuh
          Tanaman cengkih dapat tumbuh pada daerah yang terletak antara 20oLU dan  20oLS  dengan suhu udara rata-rata antara 21o_35o c.ketinggian tempat ideal  untuk tanaman cengkih adalah 200-300m dpl. Tanaman cengkih menghendaki iklim dengan curah hujan yang meranta sepanjang tahun. Pada bulan kering, tanaman cengkih menghendaki curah hujan 60-80 mm/bulan. Dengan kata lain tanaman cengkih menghendaki bulan basah 9 bulan  dan bulan kering 3 bulan dengan curah hujan tahunan berkisar 2.000-3.500 mm per tahun. Tingkat keasaman tanah (pH) yang sesuai untung tanaman ini  yaitu 5,5-6,5. Lahan yang dipilih untuk tanaman cengkih sebaiknya bertopografi  agak miring supaya air bisa mengalir lancar dan tidak menggenang. Masalah drainase dapat diatasi dengan dibuatnya rorak atau got angin. Rorak ini berguna untuk menghambat lepasnya air hujan  dan menampung larutan tanah halus serta untuk menimbun pupuk hijau serta sisa-sisa tanaman yang lain.

C.   Budi daya
tanaman cengkih dapat tumbuh baik di indonesia. berikut ini adalah uraian tahapan dalam budidaya cengkih.
1.    penyedian bibit
    Umumnya tanaman cengkih diperbanyak melalui biji. Biji tersebut disemaikan terlebih dahulu sebelum ditanam di lahan. Penyemaian dimulai dengan persiapan tempat pembibitan,yaitu pengolahan lahan dan pembuatan bedengan.  bedengan di buat  dengan tinggi sekitar 30-50 cm dari permukaan tanah. Lebar bedengan 1,5-2 m dengan panjang disesuaikan dengan lahan yang ada untuk tempat persemaian serta kebutuhan bibit. Tempat pembibitan perlu diberi naungan untuk melindungidari teriknya matahari serta terpaan air terjun secara langsung. Tujuannya agar bedengan tidak rusak dan menghindari terlalu tingginya laju transpirasi.
          Penanaman benih  dilakukan dengan jarak tanam 20cmX20cm untuk pemindahan umur 1 tahun. Sementara itu,untuk pemindahan umur 2 tahun di gunakan jarak tanam 30 cm x 30 cm. Media yang di gunakan untuk menyemai harus gembur,bebas dari penyakit, dan tetap lembap. Bibit tanaman cengkih mulai di pindah kekebun jika tinggi tanaman telah mencapai minimal 60 cm untuk umur setahun,sedangkan yang berumur dua tahun telah mencapai 125-150cm.
           Cara lain persiapan bibit adalah menyemaikan benih di bedengan sampai umur 3-4 bulan. Selanjutnya,benih dipindah ke polibag untuk di pelihara di kebun pembibitan hingga berumur 1-2 tahun. Jarak antar  polibag bekisar 60 cm x 60 cm sampai 80 cm x 80 cm.
     Pebanyakan tanaman cengkih secara vegetatif belum pernah memperlihatkan hasil yang memuaskan. Hal ini kemungkinan karena pohonnya yang rimbun dan perakaran yang kurang kuat. Sehingga kurang tahan jika ada angin yang terlalu besar.

2.    Persiapan Lahan
Lahan harus sudah di siapkan minimal 6 bulan sebelum tanam. Tahap persiapan lahan di mulai dengan land clearing,yaitu pembersihan lahan dari pepohonan dan semak-semak. Untuk penanaman tanam cengkih,tidak perlu pembajakan dan penggaruan,cukup menggali tanah ajir. Ajir merupakan sebagai tanda jarak tanam. Jika kemiringan agak curam,lahan harus dibuat teras bangku (bentuk seperti kursi). Untuk kemiringan landai,dibuat teras gundulan.
Lubang tanam dibuat 3-6 bulan sebelum tanam. Tujuannya untuk memperbaiki struktur tanah,menghilangkan senyawa yang beracun,dan membunuh bibit penyakit. Lubang dibuat berukuran 0,8 m x 0,8 m x 0,8 m. Di antara lubang tanam di buat  parit- parit drainase untuk mencegah air tergenang. Tanah galian di bagi 2,yaitu tanah bagian atas (top soil) dan bawah (subsoil). Tiga samapi empat minggu sebelum tanam,tanah bagian atas dimasukkan kedalam lubang sementara itu tanah bagian bawah di campur dahulu dengan 5-10 kg pupuk kandang atau kompos yang sudah jadi dan 150-200 g dolomit,lalu dimasukkan kedalam lubang-lubang yang sudah di timbun media tanam di tandai dengan bambu untuk mememudhkan mencarinya sewaktu akan menanam. Untuk tanah yang pH-nya kurang dari 5-5 disarankan diberi kapur pertanian sebanyaknya 0,4-1 kg per pohon dan di ulang setiap 2-3 tahun. Penanaman tanaman cengkih dapat di beri tanaman pelindung seperti Elemingia sp dan moghania macrrophyla. Tujuan untuk mengurangi erosi. 



Tanaman Kapas
Tanaman kapas sudah ada sejak ribuan tahun lalu, buktinya negara India telah melakukan budidaya kapas sejak 5000 tahun yang lalu.Tanaman ini semakin dikenal dan berkembang sampai ke negara China, selanjunya pengembangan tanaman kapas secara intensif dapat kita jumpai di benua Amerika.
Kapas adalah tanaman serat dari genus "Gossypium".di produksi untuk kebutuhan industri atau tekstil, seartnya dapat dijadikan sebagai benang, bahandasar baju, kapas rumah sakit dan lain-lain.
Kapas mulai dikembangkan di Indonesia pada masa penjajahan negara Belanda, pada masa itu rakyat Indonesia dituntut kerja paksa untuk budidaya tanaman kapas.Setelah belanda pergi, program ini dilanjutkan oleh penjajah Jepang.Pengembangan areal tanaman kapas dilanjutkan sampai saat ini.

A.   Klasifikasi Tanaman Kapas
Klasifikasi kapas menurut Hill et al. (1960) dan Heyne (1988) adalah:
Divisi                               :    Spermatophyta
Kelas                               :    Angiospermae
Subkelas                         :    Dicotyledonae
Ordo                                 :    Malvales
Famili                              :     Malvaceae
Genus                              :    Gossypium
Spesies                           :    Gossypium sp

B.   Syarat Tumbuh

Pada musim-musim tertentu tanaman kapas sangat tidak menyukai keadaan yang terlalu basah atau terlalu kering.Selama pertumbuhan vegetatif memerlukan hujan sedikit.Lebih baik jika hujan itu terjadi pada malam hari dan pada siang hari mendapat sinar matahari sepenuhnya.Pada waktu buah masak (merekah), perlu keadaan lebih kering.Perubahan dari musim kering mendadak ke hujan lebat dapat menyebabkan rebahnya pohon. 
Kapas yang umurnya kurang dari 1 (satu) tahun menghendaki curah hujan rata-rata 1500-1800 mm/tahun.Sebaiknya tanaman kapas ditanam di tanah datar, dan cocok pada ketinggian 10-150 mdpl. Selama masa pertumbuhan hendaknya suhunya sama. Pada suhu dibawah 15oC tumbuhnya lambat.Pertumbuhan yang optimal menghendaki suhu rata – rata 25 – 28oC dengan kelembaban 70%.
Penyinaran matahari juga merupakan aspek penting untukpertumbuhan/perkembangan tanaman kapas, dari tanaman muda hingga berbunga penuh. Kurangnya penyinaran sinar matahari akan memperlambat masaknya buah dan tuanya buah tidak serempak. Pada musim yang tepat dimana sinar matahari memenuhi syarat tumbuh kapas, kemasakan buah bisa mencapai 70-90%.Kekeringan tanah dengan angin yang sedang, agak merugikan tanaman kapas.Tetapi angin yang membawa uap air, bagus untuk pertumbuhan kapas.

ISI PEMBAHASAN

1. PEMBIBITAN
A. Persyaratan Benih
  • benih kapas dapat diperoleh dari biji atau dari plantlet,
  • benih berasal dari tanaman yang sehat atau varietas unggul
  • memilih buah kapas yang sudah tua, sehat, dan tidak cacat,
  • warna kulit buah kecoklatan dan kering.

B. Peyemaian Bibit dalam Polybag
a.    Pembuatan Media Semai
         Media dapat dibuat dengan mencampurkan tanah, pasir, dan pupuk kandang atau kompos dengan perbandingan 1:1:1, atau dapat juga dengan campuran tanah, pupuk kandang, pupuk buatan seperti NPK dengan perbandingan 2:2:1. selanjutnya campuran tersebut dimasukkan ke dalam media polybag ukuran 10x15cm kira-kira 3/4 bagian. selanjutnya disiram dan di biarkanselama 24 jam.

b.     Cara dan Waktu Penyemaian       
Benih kapas yang akan dismaikan, sebaiknya direndam dengan air selama 2-4 jam. Kemudian benih disemaikan pada media tanam yang telah di sediakan, benih disemai dalam posisi tegak dan ujung calon akarnya menghadap ke bawah.Selanjutnya benih didtup dengan campuran abu sekam dan tanah dengan perbandingan 2:1 agar calon batang mudah menembus ke permukaan.Sebaiknya benih disiapkan lebih, sebagai cadangan untuk penyulaman.Benih disimpan di tempat yang teduh.
c.    Penyiraman
       Bibit di persemaian disiram setiap pagi hari, mulai dari kecambah belum muncul sampai bibit muncul ke permukaan tanah. Untuk penyiraman, dapat menggunakan tangki semprot atau bisa dengan menggunakan timba air. Penyiraman dilakukan dengan hati-hati agar tidak mengikis tanah dalam media semai. Apabila daun sejati telah keluar, penyiraman bibit dilakukan setiap pagi dan sore hari agar bibit tidak mengalami kekeringan.
d.     Pemupukan
       Untuk pertumbuhan vegetatif bibit dapat dipacu dengan penyemprotan ppuk daun yang mengandung unsur Nitrogen (N) tinggi. Pemupukan dengan pupuk daun cukup dilakukan satu kali saja, yaitu pada saat umur bibit 7-9 HSS dengan konsenterasi 1,0-1,5/liter air. Pupuk akar berupa pupuk kandang atau pupuk buatan tidak perlu ditambahkan selama pembibitan karena pupuk akar yang diberikan pada media semai sudah mencukupi.
e.    Pemberian Pestisida     
Pada masa pembibitan, penyemprotan pestisida dilakukan apabiala dianggap perlu. Konsentrasi penuh akan menyebabkan daun-daun seperti terbakar (plasmolisis). Penyemprotan ini dilakukan terutama pada saat 2-3 hari sebelum bibit dipindahkan ke lapangan.
f.     Pemindahan Bibit     
Bibit kapas dipindahkan ke lapangan apabila sudah berdaun 4-5 helai. Cara pemindahan tidak berbeda dengan cara pemindahan tanaman lain, yaitu kantong plastik dilepas secara hati-hati, selanjutnya bibit serta tantahnya di taman pada lubang-lubang yang telah disiapkan.

1.    PENGOLAHAN MEDIA TANAM
A.   Pengolahan Tanah Di Lahan Sawah Irigasi
1.    Membuat saluran irigasi dan drainase untuk dapat mengalirkan air di sekitar persawahan.
2.    Pembajakan lahan sedalam 30-40 cm, dapat dilakukan dengan menggunakan traktor, lalu dihaluskan dengan cangkul. Lahan dibiarkan selama 1 minggu.
3.    Penggemburan tanah, dilakukan untuk mendapatkan struktur tanah yang baik, selanjutkan diratakan dan dibiarkan lagi selama 1 minggu.
4.    Bila pH tanah kuang dari 5,5 maka perlu pengapuran, pengapuran ilakukan dengan menebar langsung di atas permukaan tanah, lalu ditutupi dengan tanah dan dibiarkan selama 15 hari.
B.   Pengolaha tanah di lahan tegalan atau sawah tadah hujan
1.    Pembajakan denagn traktor, sebelumnya dialiri air terlebih dahulu dan didiamkan selama 1 hari.
2.    Pembersihan lahan dari gulma di lahan tersebut.
3.    pembuatan bedengan atau pada lahan miring dibuat terastering.
4.    selajutnya sama seperti kegiatan pada lahan sawah


2.    TEKNIK PENANAMAN
A.   Penentuan pola Tanan     
Pola datam dapat dilakukan dengan cara monokultur maupn tumpang sari dengan tanaman jenis kacang-kacangan.Tumpang sari dilakukan bila diinginkan lebih dari satu jenis tanaman yang dipanen.
B.   Pembuatan Lubang dan Jarak Tanam
Pembuatan lubangdapat dilakukan dengan menggunakan cangkul yaitu menggali sedalam kurang lebih 10-20 cm dan luas lubang kira-kira 10 x 10 cm. Selanjutnya penentuan jarak taman, jarak tanam disesuaikan dengan tingkat kesuburan tanah. Pada lahan yang kurang subur, jarak tanam yang dianjurkan yaitu sekitar 80 x 30 cm, dimaksudkan agar menekan pertumbuhan gulma dan tidak terjadi persaingan antar tanaman. Sedangkan pada tanah yang subur, jarak tanam dianjurkan tidak terlalu rapat yaitu sekitar 100 x30 cm, karena pada tanah yang subur ini tanaman akan cepat tumbuh besar.

C.   Cara dan Waktu Penanaman
      Penanaman sebaiknya dilakukan pada sore hari pada saat cuaca sejuk dan tidak panas, ini bertujuan agar bibit mudah beradaptasi dengan lingkungan baru.
Penaman dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:
a.    mengumpulkan bibit pada suatu tempat, yang teduh.
b.    mengambil bibit satu persatu untuk ditanam.
c.    cara penanaman yaitu merobek dan membuang polybag dengan hati-hati, jangan sampai merusak perakaran bibit.
d.    memasukkan bibit ke dalam lubang tanam yang telah disediakan.
e.    kemudian ditimbun kembali dengan tanah bekas galian lubang.
f.     penyiraman perdana bibit di lapangan, semuanya dilakukan denagn hati-hati.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar