Pages

Labels

Senin, 06 Oktober 2014

Referensi ATP (Karet)



 KARET (Hevea Brasiliensis)
Tanaman karet merupakan salah satu tanaman perkebunan utama yang dikembangkan di berbagai wilayah di indonesia. Karet merupakan salah satu komoditas perkebunan dengan nilai ekonomis tinggi. Oleh karena itu, tidak salah jika banyak yang beranggapan bahwa tanaman karet adalah salah satu kekayaan indonesia. Karet yang diperoleh dari proses penggumpalan getah tanaman karet (Lateks).
 Manfaat karet baik untuk kebutuhan hidup sehari-hari maupun usaha industri, dalam kehidupan sehari-hari  antara lain ban kendaraan, sepatu karet, sabuk penggerak mesin, kabel isolator, dan bahan-bahan pembungkus logam. Dalam usaha industri gas manfaatnya antara lain minyak membran, seal, gasket, dan banyak barang lain yang digunakan untuk peralatan bermotor
I. Pemilihan tanaman
Ø  Syarat dan kriteria bibit yang akan ditanam
             Bibit yang umum digunakan diperkebunan rakyat atau perkebunan swasta dan pemerintah adalah bibit okulasi. Bibit okulasi diperoleh dari bibit asal benih sebagai batang bawahnya.
             Benih karet dapat langsung ditanam dikebun. Akan tetapi, untuk mengurangi resiko kegagalan, dilakukan pengecambahan dan pembibitan. Tahapan awal pembuatan bibit adalah penyeleksian benih yang ada diareal pertanaman. Benih yang baik memiliki warna antara putih kekuningan hingga kuning kehijauan.
II. Pembibitan
Ø  Menentukan lokasi pembibitan
             Pengecambahan dapat dilakukan di antara lapisan karung goni yang selalu basah dan ditempatkan di tempat yang teduh.     
             Pengecambahan bibit tanaman karet juga dapat dilakukan disebuah peti yang tanah halus dan diatasnya ditaburi pasir. Perut biji karet harus terletak dibawah agar akar dapat tumbuh lurus.

Ø  Menyiapkan media tanam yang sesuai
Media tanam yang akan digunakan harus tanah yang subur
dan berhumus.
Ø  Prosedur penyemaian bibit
Penyemaian kecambah ada dua cara, yaitu penyemaian di lapangan dan penyemaian di kantung plastik (polibag). Lokasi persemaian di lapangan dengan permukaan tanah yang datar agar populasi tanaman persatuan luas bisa banyak. Lokasi persemaian kantung plastik tidak tergantung topografi lahan. Media tanam yang akan digunakan untuk penyemaian harus tanah yang subur dan berhumus.
Ø  Perbanyakan vegetatif
Penanaman karet di areal baru sebaiknya menggunakan bibit okulasi. Okulasi merupakan penempelan mata tunas dari tanaman batang atas ke tanaman batang bawah yang keduanya memiliki sifat unggul.
Teknik mengokulasi tanaman karet ada dua cara, yaitu okulasi cokelat dan okulasi hijau. Perbedaannya adalah bakal batang bawahnya. Batang bawah untuk teknik okulasi cokelat berumur 9-18 bulan dipembibitan dan berwarna cokelat. Sementara itu, batang bawah untuk teknik okulasi hijau berumur 5-8 bulan dan berwarna hijau.
Batang atas pada teknik okulasi cokelat berasal dari tanaman  kebun entres yang berwarna hijau kecokelatan sampai cokelat, berbatang lurus, dan bermata tunas dalam keadan tidur. Pada teknik okulasi hijau, kayu entres yang digunakan telah berumur 1-3 bulan setelah pemangkasan. Batangnya berwarna hijau atau telah membentuk 1-2 payung daun. Payung teratasnya berwarna hijau sampai hijau tua. Yang perlu diperhatikan adalah pemotongan tangkai daun bagian bawah entres. Pemotongan ini biasanya dilakukan 10 hari sebelum okulasi. Hal ini bibit karet dari hasil okulasi bibit siap ditanam dilahan.
III. Penentuan lahan tanam
Ø  Alat yang dibutuhkan
Untuk kebun yang luas, pembabatan dilakukan secara
Mekanis seperti ekscavator. Untuk kebun yang tidak terlalu luas, pembabatannya dapat dilakukan secara manual dengan parang, gergaji dan sabit.
Ø  Menentukan pola tanam berdasarkan topografi tanah
Topografi tanah juga mempengaruhi tingkat keberhasilan penanaman. Tanaman karet sebaiknya ditanam pada tanah yang datar, hal ini akan memudahkan pemeliharaan dan pengambilan lateks, sebaiknya lahan penanaman juga dekat dengan sumber air, misalnya sungai atau aliran-aliran air.
Ø  Kriteria pembuatan lubang  tanah yang sesuai
Untuk lubang tananm dibuat dengan jarak antar lubang 7 m x 3 m. Pembuatannya dimulai dengan mengajir lubang tanam sesuai jarak tanam. Lubang tanam untuk bibit okulasi stum mini atau bibit dalam kantung plastik adalah 60 cm x 60 cm x 60 cm. Sementara itu, bibit okulasi stum tinggi umur 2-3 tahun, yaitu 80 cm x 80 cm x 80 cm.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar