KARET (Hevea Brasiliensis)
Tanaman karet merupakan salah satu tanaman perkebunan utama yang
dikembangkan di berbagai wilayah di indonesia. Karet merupakan salah satu
komoditas perkebunan dengan nilai ekonomis tinggi. Oleh karena itu, tidak salah
jika banyak yang beranggapan bahwa tanaman karet adalah salah satu kekayaan
indonesia. Karet yang diperoleh dari proses penggumpalan getah tanaman karet
(Lateks).
Manfaat karet baik untuk
kebutuhan hidup sehari-hari maupun usaha industri, dalam kehidupan sehari-hari antara lain ban kendaraan, sepatu karet,
sabuk penggerak mesin, kabel isolator, dan bahan-bahan pembungkus logam. Dalam
usaha industri gas manfaatnya antara lain minyak membran, seal, gasket, dan
banyak barang lain yang digunakan untuk peralatan bermotor
I. Pemilihan
tanaman
Ø Syarat dan kriteria bibit yang akan ditanam
Bibit yang umum digunakan
diperkebunan rakyat atau perkebunan swasta dan pemerintah adalah bibit okulasi.
Bibit okulasi diperoleh dari bibit asal benih sebagai batang bawahnya.
Benih karet
dapat langsung ditanam dikebun. Akan tetapi, untuk mengurangi resiko kegagalan,
dilakukan pengecambahan dan pembibitan. Tahapan awal pembuatan bibit adalah
penyeleksian benih yang ada diareal pertanaman. Benih yang baik memiliki warna
antara putih kekuningan hingga kuning kehijauan.
II. Pembibitan
Ø Menentukan lokasi pembibitan
Pengecambahan
dapat dilakukan di antara lapisan karung goni yang selalu basah dan ditempatkan
di tempat yang teduh.
Pengecambahan bibit tanaman karet juga dapat
dilakukan disebuah peti yang tanah halus dan diatasnya ditaburi pasir. Perut
biji karet harus terletak dibawah agar akar dapat tumbuh lurus.
Ø Menyiapkan media tanam yang sesuai
Media tanam yang akan digunakan harus tanah yang subur
dan berhumus.
Ø Prosedur penyemaian bibit
Penyemaian kecambah ada dua cara, yaitu penyemaian di lapangan dan
penyemaian di kantung plastik (polibag). Lokasi persemaian di lapangan dengan
permukaan tanah yang datar agar populasi tanaman persatuan luas bisa banyak.
Lokasi persemaian kantung plastik tidak tergantung topografi lahan. Media tanam
yang akan digunakan untuk penyemaian harus tanah yang subur dan berhumus.
Ø Perbanyakan vegetatif
Penanaman karet di areal baru sebaiknya menggunakan bibit okulasi.
Okulasi merupakan penempelan mata tunas dari tanaman batang atas ke tanaman
batang bawah yang keduanya memiliki sifat unggul.
Teknik mengokulasi tanaman karet ada dua cara, yaitu okulasi
cokelat dan okulasi hijau. Perbedaannya adalah bakal batang bawahnya. Batang
bawah untuk teknik okulasi cokelat berumur 9-18 bulan dipembibitan dan berwarna
cokelat. Sementara itu, batang bawah untuk teknik okulasi hijau berumur 5-8
bulan dan berwarna hijau.
Batang atas pada teknik okulasi cokelat berasal dari tanaman kebun entres yang berwarna hijau kecokelatan
sampai cokelat, berbatang lurus, dan bermata tunas dalam keadan tidur. Pada
teknik okulasi hijau, kayu entres yang digunakan telah berumur 1-3 bulan
setelah pemangkasan. Batangnya berwarna hijau atau telah membentuk 1-2 payung
daun. Payung teratasnya berwarna hijau sampai hijau tua. Yang perlu
diperhatikan adalah pemotongan tangkai daun bagian bawah entres. Pemotongan ini
biasanya dilakukan 10 hari sebelum okulasi. Hal ini bibit karet dari hasil
okulasi bibit siap ditanam dilahan.
III. Penentuan lahan tanam
Ø Alat yang dibutuhkan
Untuk kebun yang luas, pembabatan dilakukan secara
Mekanis seperti ekscavator. Untuk kebun yang tidak terlalu luas,
pembabatannya dapat dilakukan secara manual dengan parang, gergaji dan sabit.
Ø Menentukan pola tanam berdasarkan topografi tanah
Topografi tanah juga
mempengaruhi tingkat keberhasilan penanaman. Tanaman karet sebaiknya ditanam
pada tanah yang datar, hal ini akan memudahkan pemeliharaan dan pengambilan
lateks, sebaiknya lahan penanaman juga dekat dengan sumber air, misalnya sungai
atau aliran-aliran air.
Ø Kriteria pembuatan lubang tanah
yang sesuai
Untuk
lubang tananm dibuat dengan jarak antar lubang 7 m x 3 m. Pembuatannya dimulai
dengan mengajir lubang tanam sesuai jarak tanam. Lubang tanam untuk bibit
okulasi stum mini atau bibit dalam kantung plastik adalah 60 cm x 60 cm x 60
cm. Sementara itu, bibit okulasi stum tinggi umur 2-3 tahun, yaitu 80 cm x 80
cm x 80 cm.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar