TANAMAN
TEBU ( Saccharum Officinarum )
A.
PENDAHULUAN
Tebu ( Saccharum
Officanarum ) adalah tanaman untuk bahan baku pembuatan gula. Tanaman tebu
termasuk jenis rumput-rumputan. Sepintas tanaman ini seperti bambu, umur
tanaman sejak di tanam sampai bisa di panen mencapai kurang lebih satu tahun.
DiIndonesia tebu banyak di budidayakan di pulau Jawa, Sumatra, dan Lampung.
Bentuk fisik tanaman tebu dicirikan oleh terdapatnya
bulu-bulu sekitar helai daun, jika bulu-bulu tersebut tersentuh dengan kulit
akan menyebabkan gatal, kondisi ini kadang menjadi salah satu penyebab kurang
berminatnya petani untuk membudidayakan tanaman tebu. Tinggi tanaman bervariasi
tergantung daya dukung lingkungan dan varietas antara 2,5-4 m dengan diameter
lubang batang antara 2- 4 cm. Tanaman
tebu memiliki sistem perakaran serabut, batangnya berbentuk silinder dan
berwarna hijau hingga hijau kekuningan, serta memiliki cincin yang tumbuh
melingkar pada batang tebu. tanaman tebu
juga memiliki daun berbentuk panjang dengan tulang daun sejajar, daun tebu
memiliki bulu-bulu yang berfungsi untuk menghalau serangga pengganggu. Warna
daun tanaman tebu umumnya berwarna hijau, tetapi ada juga yang berwarna hijau
tua atau hijau kekuningan. Ukuran lebar daun sekitar 4-7 cm.
1.
Pemilihan tanaman
Syarat
dan kriteria tumbuh tanaman tebu ini yaitu tumbuh di daerah dataran rendah
dengan ketinggian kurang dari 500 m dari permukaan laut dan iklim yang lembab
dengan suhu antara 25-28 derajat Celsius tanah yang cocok pada tanaman tebu
adalah bersifat kering-kering basah, yaitu curah hujan kurang dari 2000
mm/tahun. Selain itu, tebu cocok ditanam pada tanah yang tidak terlalu basah
dengan pH diatas 6,4
2.
Pembibitan
Lokasi
atau tempat yang baik untuk pembibitan tebu yaitu lokasi yang tidak terlalu
dekat dan tidak terlalu jauh dengan sumber air. Lokasi yang terlalu dekat
dengan sumber air tidak baik karena dapat merusak rasa dan tekstur tebu
tersebut, hal ini di akibatkan karena terlalu banyaknya kandungan air yang di
serap oleh tebu tersebut. Media atau tempat pembibitan sebaiknya di tanah yang
datar dan tanah yang akan banyak unsur haranya.
Bibit tebu berasal dari
dua sumber yaitu kultur jaringan dan konvesional. Kultur jaringan bisa terbebas
dari penyakit dan produktif. Dengan tehknik kultur jaringan bagian tanaman
seperti protoplas, sel, jaringan dan organ di tumbukan dan di perbanyak dalam
media proses laboratorium. Sedangkan bibit konvensional biasa di ambil dari
bagian tanaman yang sudah tumbuh beberapa bulan, yang termasuk dalam bibit
konvensional yaitu bibit pucuk, bibit batang muda dan bibit rayungan.
a.
Bibit pucuk
Bibit pucuk biasanya
diambil dari bagian pucuk tebu yang akan di giling berumur 12 bulan.
b.
Bibit batang muda
Bibit batang muda
berasal dari tanaman tebu berumur 5-7 bulan. Seluruh batang di ambil dan di
jadikan tiga stek.
c.
Bibit rayungan
Bibit rayungan di ambil
dari tanaman tebu khusus untuk pembibitan. Bibit ini di buat dengan cara :
-
Melepas daun-daun
agar pertumbuhan mata tunas tidak terhambat
-
Tanaman tebu di
pupuk sebanyak 50 kg/ha.
3.
Lahan
Penyiapan
lahan tanaman tebu di bedakan di daklam dua pola, yaitu pola bajak dan pola
reynoso ( penggaruan ) pengolahan tanah pada pola bajak di awali dengan
pengolahan tanah secara keseluruhan, yakni seluruh lahan di bajak kemudian di
buat semacam saluran-saluran air yang berfungsi agar tidak terjadi banjir pada
lahan perkebunan pada saat hujan berkepanjangan. Pengolahan tanah dengan pola
bajak biasanya di lakukan pada tanah kering dan lahan baru di buka. Semua areal
dibajak agar menjadi subur.
Sementara untuk
pengolahan tanah dengan menggunakan pola reynoso di awali dengan mebuat got
atau saluran air, kemudian mengolah tanah hanya di lakukan pada tempat yang
akan di tanami bibit tebu, pengolahan tanah dalam pola reynoso biasanya di
lakukan pada tanah yang mengandung kadar air banyak, misalnya pada lahan bekas
penanaman padi sawah.
Tahap pertama
pengolahan tanah menggunakan baja untuk memotong dan kemudian id lanjutkan
dengan garu untuk menggemburkan tanah. Untuk mendapatkan hasil olahan tanah
yang baik yaitu cukup dalam dan gembur, tanah harus dalam keadaan cukup air (
tidak terlalu basah dan tidak terlalu kering ).
Adapun tahapan kegiatan pengolahan
secara umum adalah sebagai berikut:
a.
Pembajakan
Pembajakan atau
pengolahan tanah di laksanakan dengan dua tahap kegiatan yaitu pembajakan
pertama bertujuan untuk memotong sisa-sisa kayu dan vegetasi awal yang masih
tertinggal. Peralatan yang di gunakan adalah Rome Harow 20 disc yang kemudian
di tarik dengan BULDOZER 155 HP dan pembajakan di lakukan merata di seluruh
areal. Pembajakan ke dua dilaksanakan setelah tiga minggu setelah pembajakan
pertama. Peralatan yang di gunakan adalah Disc Plow 3-4 Disc dan traktor 80-90
HP
b.
Penggaruan
Penggaruan bertujuan
untuk menghancurkan bongkahan-bongkahan tanah dan meratakan permukaan tanah.
Penggaruan di laksanakan merata pada seluruh areal dengan menggunakan Baldan
Harow yang di tarik oleh traktor 140 HP.
Untuk kriteria pembuatan
lubang tanaman yaitu untuk kedalaman tanaman tebu yaitu 1-3 cm dan jarak antar
tanaman 35-50 cm serta diameter lubang yaitu 40 cm.
10 Coin Casino UK Promo Codes & Bonuses - Casinowow
BalasHapus100% up to £200 in coin casino bonus + 인카지노 100 Free Spins Welcome Bonus at 7777 Casino. Use of this welcome 메리트카지노 offer means febcasino that you'll receive a bonus for