Pages

Labels

Rabu, 08 Oktober 2014

Tanaman Tebu



TANAMAN  TEBU ( Saccharum Officinarum )

A.      PENDAHULUAN
Tebu ( Saccharum Officanarum ) adalah tanaman untuk bahan baku pembuatan gula. Tanaman tebu termasuk jenis rumput­-rumputan. Sepintas tanaman ini seperti bambu, umur tanaman sejak di tanam sampai bisa di panen mencapai kurang lebih satu tahun. DiIndonesia tebu banyak di budidayakan di pulau Jawa, Sumatra, dan Lampung.
Bentuk fisik tanaman tebu dicirikan oleh terdapatnya bulu-bulu sekitar helai daun, jika bulu-bulu tersebut tersentuh dengan kulit akan menyebabkan gatal, kondisi ini kadang menjadi salah satu penyebab kurang berminatnya petani untuk membudidayakan tanaman tebu. Tinggi tanaman bervariasi tergantung daya dukung lingkungan dan varietas antara 2,5-4 m dengan diameter lubang batang antara  2- 4 cm. Tanaman tebu memiliki sistem perakaran serabut, batangnya berbentuk silinder dan berwarna hijau hingga hijau kekuningan, serta memiliki cincin yang tumbuh melingkar pada batang tebu.  tanaman tebu juga memiliki daun berbentuk panjang dengan tulang daun sejajar, daun tebu memiliki bulu-bulu yang berfungsi untuk menghalau serangga pengganggu. Warna daun tanaman tebu umumnya berwarna hijau, tetapi ada juga yang berwarna hijau tua atau hijau kekuningan. Ukuran lebar daun sekitar 4-7 cm.
1.      Pemilihan tanaman
Syarat dan kriteria tumbuh tanaman tebu ini yaitu tumbuh di daerah dataran rendah dengan ketinggian kurang dari 500 m dari permukaan laut dan iklim yang lembab dengan suhu antara 25-28 derajat Celsius tanah yang cocok pada tanaman tebu adalah bersifat kering-kering basah, yaitu curah hujan kurang dari 2000 mm/tahun. Selain itu, tebu cocok ditanam pada tanah yang tidak terlalu basah dengan pH diatas 6,4
2.      Pembibitan
Lokasi atau tempat yang baik untuk pembibitan tebu yaitu lokasi yang tidak terlalu dekat dan tidak terlalu jauh dengan sumber air. Lokasi yang terlalu dekat dengan sumber air tidak baik karena dapat merusak rasa dan tekstur tebu tersebut, hal ini di akibatkan karena terlalu banyaknya kandungan air yang di serap oleh tebu tersebut. Media atau tempat pembibitan sebaiknya di tanah yang datar dan tanah yang akan banyak unsur haranya.
Bibit tebu berasal dari dua sumber yaitu kultur jaringan dan konvesional. Kultur jaringan bisa terbebas dari penyakit dan produktif. Dengan tehknik kultur jaringan bagian tanaman seperti protoplas, sel, jaringan dan organ di tumbukan dan di perbanyak dalam media proses laboratorium. Sedangkan bibit konvensional biasa di ambil dari bagian tanaman yang sudah tumbuh beberapa bulan, yang termasuk dalam bibit konvensional yaitu bibit pucuk, bibit batang muda dan bibit rayungan.
a.      Bibit pucuk
Bibit pucuk biasanya diambil dari bagian pucuk tebu yang akan di giling berumur 12 bulan.
b.      Bibit batang muda
Bibit batang muda berasal dari tanaman tebu berumur 5-7 bulan. Seluruh batang di ambil dan di jadikan tiga stek.
c.       Bibit rayungan
Bibit rayungan di ambil dari tanaman tebu khusus untuk pembibitan. Bibit ini di buat dengan cara :
-          Melepas daun-daun agar pertumbuhan mata tunas tidak terhambat
-          Tanaman tebu di pupuk sebanyak 50 kg/ha.
3.      Lahan
Penyiapan lahan tanaman tebu di bedakan di daklam dua pola, yaitu pola bajak dan pola reynoso ( penggaruan ) pengolahan tanah pada pola bajak di awali dengan pengolahan tanah secara keseluruhan, yakni seluruh lahan di bajak kemudian di buat semacam saluran-saluran air yang berfungsi agar tidak terjadi banjir pada lahan perkebunan pada saat hujan berkepanjangan. Pengolahan tanah dengan pola bajak biasanya di lakukan pada tanah kering dan lahan baru di buka. Semua areal dibajak agar menjadi subur.
Sementara untuk pengolahan tanah dengan menggunakan pola reynoso di awali dengan mebuat got atau saluran air, kemudian mengolah tanah hanya di lakukan pada tempat yang akan di tanami bibit tebu, pengolahan tanah dalam pola reynoso biasanya di lakukan pada tanah yang mengandung kadar air banyak, misalnya pada lahan bekas penanaman padi sawah.
Tahap pertama pengolahan tanah menggunakan baja untuk memotong dan kemudian id lanjutkan dengan garu untuk menggemburkan tanah. Untuk mendapatkan hasil olahan tanah yang baik yaitu cukup dalam dan gembur, tanah harus dalam keadaan cukup air ( tidak terlalu basah dan tidak terlalu kering ).
Adapun tahapan kegiatan pengolahan secara umum adalah sebagai berikut:


a.      Pembajakan 
Pembajakan atau pengolahan tanah di laksanakan dengan dua tahap kegiatan yaitu pembajakan pertama bertujuan untuk memotong sisa-sisa kayu dan vegetasi awal yang masih tertinggal. Peralatan yang di gunakan adalah Rome Harow 20 disc yang kemudian di tarik dengan BULDOZER 155 HP dan pembajakan di lakukan merata di seluruh areal. Pembajakan ke dua dilaksanakan setelah tiga minggu setelah pembajakan pertama. Peralatan yang di gunakan adalah Disc Plow 3-4 Disc dan traktor 80-90 HP
b.      Penggaruan
Penggaruan bertujuan untuk menghancurkan bongkahan-bongkahan tanah dan meratakan permukaan tanah. Penggaruan di laksanakan merata pada seluruh areal dengan menggunakan Baldan Harow yang di tarik oleh traktor 140 HP.
Untuk kriteria pembuatan lubang tanaman yaitu untuk kedalaman tanaman tebu yaitu 1-3 cm dan jarak antar tanaman 35-50 cm serta diameter lubang yaitu 40 cm.

1 komentar:

  1. 10 Coin Casino UK Promo Codes & Bonuses - Casinowow
    100% up to £200 in coin casino bonus + 인카지노 100 Free Spins Welcome Bonus at 7777 Casino. Use of this welcome 메리트카지노 offer means febcasino that you'll receive a bonus for

    BalasHapus